Suka Duka Wanita Termulia

Allah menentukan bahwa ia harus mengalami ujian dan cobaan yang sangat berat, namun ia menerima semuanya dengan sabar.


Fathimah lahir pada hari Jum'at tanggal 20 Jumadil Akhirah tahun kelima sebelum kenabian ketika orang-orang Quraisy sedang membangun Ka'bah. Kegembiraan atas kelahirannya berbarengan dengan kegembiraan atas selamatnya kaum Quraisy melalu tangan orang yang jujur dan terpercaya, Rasulullah SAW, dari peperangan dan kebinasaan yang mengancam mereka, serta pertumpahan darah dan permusuhan di antara keluarga dan kerabat.
Beliau lalu menggendong putrinya yang diberkahi tersebut seraya mamanjakannya. Khadijah sangat gembira melihat suaminya tersenyum mendapatkan putri keempat dari anak-anaknya. Kegembiraannya semakin bertambah ketika ia mendapati wajah putrinya itu sangat mirip dengan wajah suaminya. Ummul Mu'minin Ummu Salamah mengatakan, "Fathimah binti Rasulullah adalah orang yang wajahnya paling mirip dengan Rasulullah".
Sedangkan Aisyah Ummul Mu'minin mengatakan "Tidak pernah aku melihat seorang pun dari makhluk Allah yang paling mirip perkataan dan pembicaraannya dengan Rasulullah dibandingkan dengan Fathimah".
Nama "Fathimah" tidak asing di kalangan orang Arab. Istri Abu Thalib, ibu Imam Ali, bernama Fathimah. Ada juga Fathimah binti 'Utbah.
Nabi pernah diberi hadiah sutra, kemudian beliau mengatakan, "Buatlah ia menjadi beberapa kerudung untuk Fathimah-Fathimah."
Maka sutra itu pun dipotong-potong menjadi empat kerudung, satu untuk Fathimah Az-Zahra, satu untuk Fathimah binti Asad, ibunda Imam Ali, satu untuk Fathimah binti Hamzah, paman Rasulullah, yang juga bernama Umamah, dann satu untuk Fathimah binti 'Utbah.
Namanya yang paling terkenal tentu Fathimah Az-Zahra.
Ada pendapat  yang mengatakan, ia dinamai "Az-Zahra" karena merupaka zahrah (mawar) Rasulullah SAW. Ada pula pendapat karena ia berkulit putih, warna mawar.
Ia juga dikenal dengan banyak julukan yang menunjukan ketinggian kedudukannya. Di antaranya "Ash-Shidiqah", jujur. Di dalam kitab Taj al- 'Arus dijelaskan, Fathimah bintu Rasulullah di juluki dengan "Al-Batul", suci, untuk menyerupakan dengan Maryam dalam hal kedudukannya di sisi Allah. Tsa'lab mengatakan bahwa ia dinamai Al-Batul karena berbeda dengan wanita-wanita di zamannya dan dari wanita-wanita umat Islam semuanya dalam keutamaannya, agamanya, kedudukanny, dan sifat iftah-nya (sifat menjaga diri), dan ia juga memimpin wanita seluruh alam.
Fathimah juga dijuluki "Al-Mubarokah", Ath-Tahirah, Az-Zakiyyah, Ar-Radhiyyah, dan Al-Mardhiyyah", yang mengandung makna-makna keberkahan, kesucian, keridhaan, dan ketenangan. Sedangkan Rasulullah SAW menjulukinya "Ummu Abiha" (Ibu bagi Ayahnya).
Keempat putri Rasulullah amat dekat di hati ibunya sehingga semuannya merupakan buah hatinya. Hanya saja Fathimah mendapatkan kecintaan yang lebih besar darinya karena dua sebab: Pertama, ia anak yang terkecil di antara anak-anak perempuannya itu, dan karenanya Khadijah patut memberikan perhatian yang lebih besar kepadanya. Kedua, ia paling mirip dengan ayahnya dalam hal keelokannya dan kebesarannya.